teknologi

Saturday, April 14, 2018

THORIQOH

بسم الله الرحمن الرحيم
Pentingnya ber " THORIQOH "
_____________________________
Sudahkah kita berthariqoh...?
Rasulullah saw. bersabda :
شريعتي جائت على ثلاثمائة وثلاث عشرة طريقة لا يلقى العبد بها ربنا الا دخل الجنة ( رواه الطبرني )
“Syari'atku datang membawa 313 thoriqoh (metode pendekatan pada Allah), tidaklah seorang hamba menemui Tuhan dengan salah satunya, kecuali pasti masuk surga”
(HR. Thabrani)
فشريعة كسفينة وطريقة # كالبحر ثم حقيقة در غلت
Syariat laksana perahu, thoriqoh laksana laut, haqiqat adalah mutiara yang berharga.
** Arti "Thoriqoh" adalah jalan.
Jalan harus ada ... untuk menyampaikan pada suatu tujuan.
Tanpa jalan semua akan tersesat tak tentu arah.
Jika pun sampai, kalau tanpa jalan, pasti sampai nya sangat lama, karena harus mengarungi laut, hutan, jurang, sawah, rawa dan rintangan lainnya.
** Thoriqoh adalah cara atau metode ibadah.
Tanpa cara, semuanya berantakan.
Masak nasi pake cara.
Masak telor pake cara.
Makan pun pake cara.
Menjahit baju pake cara.
Buka konveksi pake cara.
Mencuci & nyetrika pake cara.
Pake & buka baju juga pake cara.
Cari uang pake cara
Make uang pake cara
Ngasih uang juga pake cara
Apalagi ibadah...
Semuanya harus pakai cara.
** Thoriqoh adalah wadah
Siapa saja orang yang ingin taubat, ingin bersuci dari lumpur dosa.
Siapa saja orang yang ingin belajar baik, ingin belajar ingat agar bertemu dengan Alloh, wadahnya adalah Thoriqoh.
** Thoriqoh adalah Syaikh/Mursyid
Thoriqoh tanpa Syaikh/Mursyid bukanlah Thoriqoh.
Didalam Thoriqoh semua atas bimbingan syaikh/Mursyid
Sholat, dzikir, shoum, shodaqoh, akhlaq, dll semuanya harus dengan bimbingan Syaikh/Mursyid (Guru).
من لا شيخ له فشيخه الشيطان
"Orang yang tidak punya Syaikh/Mursyid (guru)
Maka Syaikh nya adalah setan. "
** Thoriqoh kita adalah dzikir
واعلم ان طريق شيخنا طريق الذكر فقط. وليس غير
Dan ketahui lah, sesungguhnya thoriqoh Syaikh/Mursyid kita adalah thoriqoh dzikir saja. Bukan yang lain.
Karena dzikir adalah inti setiap ibadah.
Tanpa dzikir semua ibadah kosong tak bernilai.
Tanpa dzikir,,,, sholat, shoum, ibadah haji akan menjadi bangkai yang dilempar ke wajah pemilik nya.
Jasad manusia hidup karena ada ruh.
Sedangkan Ruh hidup dengan dzikir.
Tanpa dzikir,,, manusia adalah mayat hidup.
الذاكر بين الغافلين كالحي بين الموتى
Orang yang berdzikir diantara orang-orang yang lupa, seperti orang yang hidup diantara mayat.
**
Carilah Thoriqoh walau harus berjalan 1000 tahun.
Carilah Syaikh/Mursyid walau pun harus mengarungi gunung, jurang, samudera.
Seperti kata Tuan Syaikh Abdul Qodir qs.
سافر الي الف عام لتسمع مني كلمة
Berjalanlah 1000 tahun (datanglah) kepadaku untuk mendengar (menerima) satu kalimat dariku.
Yaitu kalimat Dzikir.
**
Dzikir tanpa Thoriqoh adalah dzikir tanpa cara.
Dzikir tanpa Thoriqoh adalah dzikir tanpa guru.
Dzikir tanpa guru ibarat pohon yang tidak ditanamkan.
Dzikir yang di-Talqinkan/bai'at oleh Mursyid kita adalah benih ma'rifat yang harus ditanam didalam hati yang subur.
Hanya syaikh yang bisa menanamkan dzikir dengan metode yang tepat.
Bahkan syaikh/Mursyid lah yang membimbing kita untuk memelihara dzikir.
Kalimah Thoyyibah adalah dzikir yang ditanamkan oleh Syaikh/Mursyid.
Kalimah Khobitsah adalah dzikir yang tidak ditanamkan oleh Syaikh.
(أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ * تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا ۗ وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ * وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (KALIMAH THOYYIBAH) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Alloh membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.
Dan perumpamaan kalimat yang buruk ( Kalimah Khobitsah) seperti pohon yang tidak ditanam, yang telah tercabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
[Surat Ibrahim 24 - 26]
Ibadah tanpa berthoriqoh akan se-mau-nya tanpa bimbingan dan tanpa arahan.
Hidup tanpa thoriqoh adalah hidup tanpa dzikir, takkan bisa selalu bersama Alloh dalam setiap waktu dan keadaan, walaupun hebat ilmu dan ibadah nya.
Tidak berthoriqoh adalah miskin walaupun kaya raya.
Tidak berthoriqoh = tidak punya dzikir = tidak punya Syaikh/Mursyid.
Hidup tanpa Thoriqoh Selamanya bernilai dosa walaupun hafal 1000 kitab.
Karena mengingkari apa yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an :
"Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali semata - mata untuk beribadah kepada-Ku"
"Dzikirlah kepada Allah dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring (dalam keadaan apapun)"
Tiada ibadah yang dapat dikerjakan secara full sehari semalam ( 24 jam),kecuali dzikir sir/khofi/rahasia yang ditanamkan oleh seorang syekh/Mursyid kedalam dada seorang salik.
Kita sering mengagumi karomah para wali...tapi kita tidak pernah berfikir bagaimana dan dengan apakah mereka dapat mencapai kedudukan tersebut...
Hampir keseluruhan para wali punya/mengikuti thoriqoh...contohnya Syekh Zaini Abd. Ghani (Samaniyah, Sijiliyah,dll)...K.H.Abd. Bakhith (Alawiyyin)...Syekh Abd. Qodir Zaelani (Qodiriyah, dll)...Guru Danau (Naqsabandi)...dsb...
Hanya lantaran pengetahuan tentang tareqoh ini sangat minim/sedikit sekali dalam lapisan masyarakat...sehingga...
Banyak orang memandang Thoriqoh seperti memandang buah durian.
Mereka takut akan durinya....
Padahal..
Durian jangan hanya dipandang, apalagi dipikirin ...
Durian dimakan saja... buahnya manis.....
Kamu menyesal kenapa dari dulu tidak memakan buahnya.
Dari dulu tau durian, hanya dipikirin, hanya dipandang saja....
Orang lain sedang mencicipi nikmat thoriqoh.... Kamu hanya terus nonton... Sambil meraba Raba durinya....
Kamu teruuus saja suudhon mikirin duri...
Kapan kamu mau mencicipi hidangan dari Alloh ini..... ?
Tujuan dzikir didalam thoriqoh kita adalah semata-mata ingin membersihkan hati dari sesuatu selain Allah disaat dan dalam keadaan apapun dan bagaimanapun...dengan pengharapan Allah berkenan membukakan pintu Rahmat-Nya dan membimbing kita untuk dekat kepada-Nya.
" Ilaahi anta maqsudi wa ridhooka mathlubi, a'tini mahabbataka wa ma'rifataka"
( Ya Allah, Engkau lah yang aku maksud,dan Ridho-Mu lah yang aku tuntut...karuniakan lah kepadaku kecintaan-Mu, dan pengenalan terhadap Engkau).
Adapun sebagian tanda dari seseorang yang Allah berikan Rahmat-Nya adalah, Allah ganti sifat - sifat buruk seorang tersebut kepada sifat yang terpuji secara perlahan dan kadangkala tanpa dia sadari.
"Semua/apa saja yang baik itu dari pada Kami, dan apa - apa yang buruk itu dari pada nafsu-mu.... (Q.S.......)
Seandainya kita termasuk orang yang kurang mengetahui apa itu thareqoh...mari kita mulai untuk mencari tahu...
Adapun sebenarnya manusia itu terbagi atas 2 golongan...(1) Orang yang tahu, (2) Orang yang tidak tahu...
Dan orang yang tidak tahu terbagi lagi pada 2 golongan...
(1) Orang yang tahu (menyadari) kalau dirinya tidak tahu...lalu timbul keinginan baginya untuk tahu/mempelajari...
=> golangan ini adalah calon-calon penerima hidayah <=
(2) Orang yang tidak tahu (tidak menyadari) bahwa sebenarnya dirinya tidak tahu,sehingga dirinya merasa seakan sudah tahu...sebab itu tidak ada baginya keinginan untuk tahu...(hal ini biasanya dipengaruhi oleh penyakit batin seperti sombong, riya', takabur..dsb...
=> dan golongan ini sangat jauh dari hidayah <=
Semoga saja kita semua termasuk orang yang mendapat hidayah...aamiiin.

No comments:

Post a Comment

AUSSIE DIGITAL AIRDROP